Minggu, 17 Oktober 2010

Sekilas Tentang Nilai Peksos

Mahasiswa STKS Bandung
Untuk melakukan praktek pekerjaan sosial, seseorang perlu memiliki dasar pengetahuan, nilai dan ketrampilan. Dimana hal tersebut berkaitan dengan pikiran, perasaan dan aksi atau tindakan. Maksudnya yaitu pekerja sosial mampu memahami arena dimana seseorang melakukan praktek.
Dengan berbekal pengetahuan pekerja sosial dapat memberikan petunjuk pada aksi pekerja sosial dengan klien. Tetapi dalam prakteknya pekerja sosial harus memiliki kemampuan untuk mengevaluasi pengetahuan yang ada, menggunakan taksiran dalam pemilihan pengetahuan yang akan diterapkan pada situasi tertentu dan membuka pikiran terhadap pengetahuan yang bersifat sementara dan pengetahuan tentang situasi klien.

Selain pengetahuan, nilai juga harus digunakan dalam praktek pekerjaan sosial seperti melalui penghargaan, martabat, hak untuk menentukan diri sendiri dan hak terhadap penghargaan. Dan pekerja sosial harus concern dengan nilai masyarakat dan nilai pribadi, nilai klien dan nilai diri sendiri. Hal tersebut dilakukan dengan berbekal kode etik dan teori. Dimana kode etik itu sendiri memuat tentang perilaku dan sifat utama sebagai pekerja sosial, tanggungjawab pekerja sosial terhadap klien, tanggungjawab pekerja sosial terhadap teman sejawat, tanggungjawab pekerja sosial terhadap badan sosial yang memperkerjakan dan tanggungjawab pekerja sosial terhadap profesi. Sedangkan teori memuat prinsip pekerjaan sosial seperti individualisasi, komunikasi, mawas diri, penerimaan, sikap apa adanya dan menentukan dirinya sendiri.

Penerimaan
Penerimaan yaitu prinsip tindakan dimana pekerja sosial benar-benar bekerja bersama klien (working with people) termasuk kekuatan dan kelemahan diri klien atau kualitas simpati (perilaku konstruktif dan destruktif). Selain itu pekerja sosial harus dapat menerima klien apa adanya.
Penerapan prinsip penerimaan akan menghilangkan kecemasan klien dan meningkatkan penghormatan dan kepercayaan klien, memudahkan klien menyatakan perasaannya, membentuk kepercayaan antara pekerja sosial dengan klien serta meningkatkan penampilan diri pekerja sosial sebagai penolong yang berwenang. Prinsip penerimaan ini juga akan menimbulkan kondisi munculnya rasa empatik yang kuat terhadap klien serta bagi perilaku pekerja sosial lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar